Posts

Showing posts from 2010

Rendah dan Murah Hati

Image
Dalam perjamuan pesta, acapkali ada bagian khusus yang disediakan buat VIP atau VVIP, yaitu orang-orang yang dianggap penting karena hubungan kekerabatan atau karena status sosialnya. Mereka mendapat kemudahan dan perlakuan yang lebih istimewa dibandingkan tamu lainnya. Lewat mutualisme tersebut, yang mengundang dan yang dipentingkan sama-sama merasa terhormat. Senang dihormati dan rasa bangga itu sah-sah saja. Tapi waspadalah, jangan sampai ini cuma kamuflase dari sifat yang jauh lebih destruktif: kesombongan. Sifat sombong berakar dari pembenaran diri. Merasa layak untuk mendapatkan sesuatu dengan usaha sendiri. Santo Agustinus mendefinisikannya sebagai 'cinta akan kehebatan diri'. Katekismus Gereja menyebutkan bahwa kebencian terhadap Allah muncul dari kesombongan ( n. 2094 ). Ingat kisah Lusifer, malaikat yang menganggap dirinya setara dengan Allah, atau saat Iblis pertama kali memancing manusia ke dalam dosa “…kamu akan menjadi seperti Allah…” ( Kej 3:5 )! Lewat

Pintu

Image
Alkisah, seorang kaya memiliki banyak koper yang penuh dengan emas batangan. Saat ajalnya, ia memohon kepada Tuhan untuk membawa serta semua koper tersebut. Karena akhirnya cuma diizinkan membawa satu saja, ia lantas memilih koper yang terbesar. Sesampainya di pintu surga, sambil terengah-engah menarik koper yang berat itu, ia berjumpa dengan Santo Petrus. “Maaf, pintunya tidak muat.” Santo mencegahnya masuk. “Santo, aku ini sudah deal dengan Tuhan! ” protes si kaya. Penasaran, Santo lalu mengintip ke dalam koper. Dengan geleng-geleng ia kemudian berkata: “ Ngapain bawa batubata ke sini?” Si kaya kaget bukan kepalang. Rupanya ia tidak sadar ketika kehidupannya beralih dari tubuh menjadi roh, emas batangan yang dibawa ikut berubah menjadi batubata. Bicara soal pintu, saya teringat rumah masa kecil yang memiliki 3 pintu depan. Pintu besar, dibuka jika ada tamu penting atau acara khusus; pintu kecilan di sisi kanan, dipakai sehari-hari untuk keluarga; dan pintu paling kecil di sisi

Regina Caeli

Image
“Salam, hai engkau yang dikaruniai. Tuhan menyertai engkau.” demikianlah sapaan malaikat Gabriel kepada Maria ( Luk 1:28 ). Dalam Injil asli berbahasa Yunani kata “salam” tersebut berasal dari kata “ kaire ”, yang secara harafiah berarti “bersukacitalah”. Maka boleh dikatakan inilah awal dari kabar gembira Perjanjian Baru. Begitu luar biasa pancaran roh sukacita yang timbul berkat kabar gembira tersebut sehingga ketika Elisabeth dikunjungi oleh Maria, mendengar salamnya, bayi di dalam rahim Elisabeth pun melonjak kegirangan. Elisabeth sendiri yang dipenuhi oleh Roh Kudus berseru dengan nyaring: “Diberkatilah engkau di antara semua perempuan dan diberkatilah buah rahimmu.” dan memanggil Maria sebagai Bunda Allah. Salam dari malaikat dan pujian dari Roh Kudus di ataslah yang senantiasa kita ulangi dalam doa Salam Maria. Sapaan Elisabeth selanjutnya yang dimulai dengan: “Dan berbahagialah ia yang telah percaya …” ditanggapi oleh Maria dengan suatu senandung yang terajut indah dari aya

"Juallah Segala Milikmu dan Berikanlah Sedekah"

Image
Menyikapi sabda Yesus di atas, pertanyaan yang instan muncul di benak kita barangkali sama seperti reaksi Santo Petrus atas perumpamaan Yesus hari ini ( Luk 12:32-48 ): Kepada siapa ini ditujukan? Kita semua atau kepada para murid saja? Kalau boleh berspekulasi sedikit, terkesan ada semangat elitisme dalam nada pertanyaan Santo Petrus ( ay 41 ). Seakan ingin mendapat penegasan bahwa interaksi antara tuan dan hamba dan upah kebahagiaannya ( ay 37-38 ) adalah privilese eksklusif para murid saja. Sementara sikap kita terhadap hal yang dirasakan membebani seperti sabda Yesus di atas cenderung kebalikannya: “Ini bukan untuk kita. Untuk para murid. Merekalah 'kawanan kecil' itu.” Mentalitas ping-pong demikian niscaya berakar dari paradigma yang keliru tentang arti memiliki. Kita beranggapan jerih payah ataupun status eksklusif membuat kita berhak mutlak atas sesuatu. Manusia menjadi lekat pada kepunyaannya, lupa bahwa dari sejak semula itu sebetulnya bukan miliknya. Dan ket

Orang Kaya Yang Bodoh

Image
James Howard Marshall II adalah seorang billionaire Amerika. Perkawinannya dengan Anna Nicole Smith, seorang aktris dan model berusia 24 tahun, cuma berumur 13 bulan ketika ia tutup usia tahun 1995. Seluruh hartanya ia wariskan kepada si bungsu Everett , salah seorang dari 2 putra dari istri sebelumnya. Anna, didukung oleh si sulung yang telah putus hubungan dengan sang ayah karena suatu pertikaian usaha di masa lalu, pun memperkarakan hak warisan Everett . Setelah melewati proses yang rumit dan melelahkan, pengadilan akhirnya memenangkan Everett pada Maret 2010. Everett sendiri telah tutup usia pada tahun 2006 sedangkan Anna setahun sesudahnya. Itulah drama kehidupan. Maka benar apa yang dikatakan oleh sang Pengkhotbah: sia-sia dan malang bagi orang yang telah berlelah-lelah dengan hikmat, ilmu, dan kepandaian, tetapi pada akhirnya toh dia harus mati dan meninggalkan hartanya untuk orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu ( Pkh 2:21 ). Sepanjang-panjang umur manusia, itupun

Passionate for Christ

Image
Kita semua niscaya pernah menonton Passion of the Christ , film karya Mel Gibson tentang kisah sengsara Yesus yang sarat dengan adegan memilukan. Mendiang Bapak Suci Yohanes Paulus II konon pernah menyebut film tersebut: “ as it was ”, seperti apa adanya. Maka wajar saja jika setiap peringatan sengsara Yesus nuansanya pun cenderung melankolis. Bahkan tidak jarang ada umat yang menitikkan airmata saat pasio dibacakan atau diperan-ulangkan. Apa yang sesungguhnya kita tangisi? “Janganlah menangisi Aku.” Yesus berkata kepada wanita-wanita Yerusalem yang mengikuti-Nya saat prosesi kayu salib. Tentang ini, A.G. Sertillanges (1863-1948), seorang pastor Dominikan yang juga pernah hidup di Yerusalem, menulis dalam What Jesus Saw from the Cross : “Yesus tidak menolak belas kasihan mereka, tetapi Ia prihatin pada ‘kebutaan’ yang meratapi 'akibat' dan melupakan 'sebab' , yang iba kepada seorang korban yang mulia tanpa menyadari nasib yang jauh lebih buruk dari para pembun

Personal Jesus

Image
Menonton konser amal satu grup musik Inggris bulan lalu adalah impian yang jadi nyata setelah 27 tahun. Hadirnya seorang mantan personel yang hengkang 16 tahun silam dalam suatu surprise reuni semakin menambah kesan historis. Demi satu tujuan mulia, malam itu mereka mau melepaskan masa lalu yang telah terkontaminasi oleh perselisihan dan sinisme, berpelukan dan tampil bersama melantunkan balada berjudul Somebody : “ Someone who'll help me see things in a different light. All the things I detest, I will almost like. ” Apa kunci kelanggengan grup ini? Transformasi. Dari style lama, elektronik, ke style yang baru, plus drum dan gitar. Yang lama dan yang baru, itulah pula tema utama bacaan hari ini ( Yes 43:16-21 , Yoh 8:1-11 , Flp 3:8-14 ). Tentu ini bukan sekedar soal selera musik ataupun perselingkuhan. Ini tentang relasi antara Allah dan manusia. Lewat nabi Yesaya, Ia berfirman agar kita jangan terpaku pada hal-hal yang dahulu. Ia telah membuat sesuatu yang baru. Menghada

Tiada Yang Lebih Memuaskan

Image
Seorang anak meminta warisan sebelum orangtuanya meninggal bisa jadi adalah tabu bagi masyarakat berbudaya di manapun. Ini ibarat menyumpahi orangtua untuk cepat mati. Tetapi alih-alih marah, sang Ayah ternyata mengabulkan permintaan si Bungsu seperti yang diceritakan dalam Injil hari ini ( Luk 15:1-3 , 11-32 ). Si Bungsu mengingatkan kita kepada Adam yang ditempatkan di Firdaus dan diberi kuasa oleh Allah untuk menikmati segalanya kecuali buah dari satu pohon. Sama seperti Adam (dan Hawa), si Bungsu ternyata masih belum puas dengan semua fasilitas yang niscaya juga bebas dinikmatinya bersama si Sulung di rumah sang Ayah. “…segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu” ( Luk 15:31 ). Ia ingin menjadi sama seperti sang Ayah, berkuasa atas harta dan dirinya sendiri. “…dan kamu akan menjadi seperti Allah …” ( Kej 3:5 ). Ia memilih untuk pergi mencari hal-hal yang lebih memuaskan lagi, hanya untuk menemukan realita bahwa di luar domain sang Ayah ternyata tidak ada kebahagiaan sejati kecuali

Dosa, Penderitaan, dan Pohon Ara Yang Tidak Berbuah

Image
Orang-orang Galilea dalam bacaan Injil hari ini ( Luk 13:1-9 ) ditengarai sedang berziarah di Yerusalem merayakan salah satu hari besar keagamaan Yahudi ketika mereka dibunuh oleh Pilatus. Tragedi ini mengingatkan kita pada peristiwa peledakan bom di berbagai gereja di Indonesia pada malam natal tahun 2000. Berada di tempat dan dalam suasana yang kudus ternyata tidak menjamin bahwa hal-hal yang buruk tidak terjadi. Naas bisa menimpa siapa, kapan, dan di mana saja, termasuk ke-18 orang yang mati tertimpa menara dekat kolam Siloam. Pada zaman itu, penderitaan dipandang sebagai akibat dari dosa. Bahkan dalam suatu peristiwa, murid-murid Yesus mempertanyakan dosa siapakah yang menyebabkan seseorang yang buta sejak lahir ( Yoh 9 ). Apa ‘moral hazard’ paradigma demikian? Bukankah ia justru bisa mendorong ketaatan yang lebih lagi kepada hukum Tuhan? Karena apabila masih ada penderitaan, bukankah berarti seseorang belum sempurna mematuhi hukum Taurat? Namun barangkali di sinilah letak pe

Depeche Mode Win at The 2010 Echo Awards

Image
Depeche Mode have won the “Best International Group - Rock / Pop” at the 2010 ECHO Awards held in Berlin, Germany on March 4, edging out U2 , A-ha , Black Eyed Peas , and Gossip . Both Martin Gore and Andy Fletcher were in attendance to to accept the award.

Life On My Planet.: DEPECHE MODE - London Royal Albert Hall 17 Feb 2010

Image
20 years is a lifetime. Over half my life ago, 22nd November 1990 to be precise, I saw Depeche Mode play one of just six UK dates for their " Violator " album. It was the day that Thatcher was ousted from power by her own party, and the day I first experienced arena rock, and the last time I saw the classic four piece line up of Depeche Mode . 20 years later...... To read the full article, please click here . By Planet Me

2009 Year End Top 50 Worldwide Concert Tours

Image
Pollstar has compiled its Top 50 Worldwide Tours of 2009 and, although there is no surprise as to who came in at no. 1, but guess what? After three decades, still going strong and very much influential todate, Depeche Mode , charted at no. 8, grossing more than US$100 millions. To see the complete list, please click here .