Garam dan Terang
Seorang pengusaha non-Kristen memiliki suatu kelompok usaha yang besar. Menariknya, hampir seluruh jajaran eksekutif, asisten, dan para sekretaris di sekelilingnya beragama Kristen. Seorang kolega pernah bertanya mengapa sang Boss tidak di-injili saja supaya ikut Kristus juga. Belakangan ia baru tahu sang Boss tidak tertarik dengan kekristenan karena pengalaman negatifnya berbisnis dengan pengusaha-pengusaha Kristen. Seorang kolega non-Kristen lain, sebut saja Thomas, juga pernah mengeluh koq bisa seorang kenalannya yang berkecimpung di penegakan hukum begitu bermental 'uud', padahal ia seorang Kristen. Di benaknya, orang gereja itu seharusnya jujur. Maka wajar saja jika seorang kolega yang lain lagi, sebut saja Aliong, begitu bangganya menjadi seorang Kristen. Baginya, orang-orang Kristen itu memiliki standar moral yang lebih tinggi. Kalau berbuat salah sedikit saja, gampang jadi cemoohan, seakan-akan berbuat dosa itu adalah domain eksklusif orang non-Kristen saja. Sediki