Jaring Pengaman Rahmat
Yoh 14:23-29 Perpisahan dengan seseorang yang erat dengan kita, walau cuma sementara, terlebih lagi dengan orang yang selama ini rasa aman dan nyaman kita bergantung pada, seperti halnya anak kecil kepada orangtuanya, bukanlah prospek yang menyenangkan. Apalagi jika perpisahan tersebut bersifat permanen, bisa jadi menghancurkan. Yesus tentunya sangat memahami psikologi ini, walau para murid sendiri belum mengerti apa yang akan terjadi pada Guru dan Tuhan mereka sesudah peristiwa perjamuan makan terakhir nanti. Karena kasih-Nya yang begitu besar, Ia mesti mencurahkan habis-habisan segala yang masih tersisa, mengasihi sampai pada kesudahannya. Seakan ingin membentang sebuah jaring pengaman rahmat bagi yang akan ditinggalkan-Nya. Pertama-tama Ia terlebih dulu membasuh kaki mereka, termasuk Yudas, memberikan teladan pelayanan dalam kerendahan hati tanpa pandang bulu atau pilih kasih, sekaligus wujud dari inisiatif Ilahi yang mengandung simbol sakramental pembaptisan dan pengampunan a