Kairos
Mrk 12:38-44 Perawakannya kurus kecil dan sedikit bongkok, mungkin akibat beban menahun dari pikulan yang dipanggulnya. Penampilannya sangat bersahaja dengan kopiah selalu menghiasi kepala. Itulah gambaran dari kakek tua penjaja kue lupis di masa kecilku. Kasihan melihatnya sehari-hari berkeliling di bawah terik matahari, suatu kali kami menawarkannya air minum. Entah memang karena haus atau karena sopan semata, ia pun tak menolak. Ini berlanjut menjadi kebiasaan rutin meski kami tidak belanja. Dan enaknya, sejak itu kami selalu mendapat bonus 1 potong kue setiap kali bertransaksi. Pernah pula suatu hari ia membawakan kami oleh-oleh setengah potong buah nangka besar, katanya dari pohon di rumahnya. Karena tak tega menerima, kami menyarankan agar buah tersebut ia jual saja. Tapi setelah ia bersikeras, akhirnya kami terima juga. Singkat cerita, waktu terus berjalan, kami pun semakin jarang melihatnya. Tanpa terasa hubungan kami terputus. Sang kakek sendiri entah pergi kemana. Kenan