Berani Untuk Bangkit
Luk 20:27-38 ; 2 Mak 7:1-2, 9-14 Di penghujung sebuah sarapan pagi, sehari setelah meninggalnya istri pamanku pada awal Oktober lalu akibat sakit kanker yang lama menyiksa, anak bungsuku yang belum genap berumur 12 tahun yang kebetulan hadir di saat detik-detik terakhir hidup sang Cimpo -nya itu tiba-tiba bertanya: “ Dad , orang yang menjelang ajalnya itu sebetulnya masih ingin tetap hidup sekalipun dalam kesakitan ataukah ingin ke surga?”. Pertanyaan ini serta merta menjadi sebuah refleksi pribadi. Sudah siapkah aku sendiri jika masaku telah tiba? Rasanya hampir semua kita takut mati. Tapi yang berani dan siap mati pun niscaya tak sedikit. Seperti halnya dengan Ibu dan ke-7 putranya yang dikisahkan dalam kitab 2 Makabe hari ini. Ketujuh saudara, karena menolak untuk melanggar hukum tradisi agama Yahudi, disiksa dan dibunuh satu persatu secara biadab di depan mata sang ibu. Mengapa mereka bisa sedemikian heroik menghadapi kematian yang begitu sadis dan mengerikan? Kitab suci men