Roh Kudus
"Damai sejahtera bagi kamu.", demikianlah salam Yesus saat Ia menampakkan diri kepada para murid paska kebangkitan-Nya menurut bacaan Injil hari ini ( Yoh 20:19-23 ). Terkesan ada yang luar biasa dari salam ini hingga Yesus perlu mengulanginya lagi ( ay 21 ). Sebab damai yang ingin dihantarkan niscaya bukanlah 'suasana tanpa konflik atau aman-aman saja' melainkan 'suatu kehidupan dalam kepenuhan yang utuh, suatu harmoni'. Harmoni yang mengingatkan kita saat manusia pertama dihembusi oleh Sang Pencipta dengan roh kehidupan. Ketika segala sesuatu itu baik adanya. Hembusan itu kini terulang ( ay 22 ). Seakan menandakan bahwa suatu era kehidupan baru telah dimulai kembali. Yang kemudian diteguhkan lewat pencurahan Roh Kudus dalam wujud lidah api ke atas para murid pada hari Pentakosta. Api baptisan yang melumat habis 'manusia lama' mereka, lahir menjadi 'manusia baru'. Mereka tidak lagi diperbudak dalam ketakutan, tetapi hidup dalam kelimpah