Orang Kaya Yang Bodoh
James Howard Marshall II adalah seorang billionaire Amerika. Perkawinannya dengan Anna Nicole Smith, seorang aktris dan model berusia 24 tahun, cuma berumur 13 bulan ketika ia tutup usia tahun 1995. Seluruh hartanya ia wariskan kepada si bungsu Everett , salah seorang dari 2 putra dari istri sebelumnya. Anna, didukung oleh si sulung yang telah putus hubungan dengan sang ayah karena suatu pertikaian usaha di masa lalu, pun memperkarakan hak warisan Everett . Setelah melewati proses yang rumit dan melelahkan, pengadilan akhirnya memenangkan Everett pada Maret 2010. Everett sendiri telah tutup usia pada tahun 2006 sedangkan Anna setahun sesudahnya.
Itulah drama kehidupan. Maka benar apa yang dikatakan oleh sang Pengkhotbah: sia-sia dan malang bagi orang yang telah berlelah-lelah dengan hikmat, ilmu, dan kepandaian, tetapi pada akhirnya toh dia harus mati dan meninggalkan hartanya untuk orang yang tidak berlelah-lelah untuk itu (Pkh 2:21). Sepanjang-panjang umur manusia, itupun cuma sekejap saja dalam ukuran kekekalan Tuhan. “Sebab di mata-Mu seribu tahun sama seperti hari kemarin, apabila berlalu … Engkau menghanyutkan manusia, mereka seperti mimpi” (Maz 90:4-5). Kalau saja James menyadari hal ini, boleh jadi ia bisa lebih bijak menyikapi harta yang dikumpulkannya selama lebih dari 50 tahun maupun perkawinan usia senjanya yang kontroversial. Mungkin akan lebih baik pula jika ia mendermakan seluruh hartanya daripada meninggalkan warisan yang berlimpah tetapi menimbulkan prahara dalam keluarga.
Akar semua ini tidak lain adalah ketamakan manusia. Niscaya inilah juga alasan mengapa Yesus menolak permintaan seseorang untuk menengahi pembagian warisan (Luk 12:13-21). Selama sifat serakah ada dalam diri manusia, tidak akan pernah ada yang 100% memuaskan dalam urusan warisan duniawi, sekalipun jika Yesus sendiri yang membagikan. Berani meminta warisan -yang bukan merupakan jerih payahnya- saja sebetulnya tidak pantas, apalagi kalau sampai bertikai. Santo Paulus menyamakan sifat serakah dengan penyembahan berhala yang mendatangkan murka Allah (Kol 3:5-6).
“Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada.” itulah peringatan Yesus (Luk 12:34). Maka daripada pusing memikirkan jatah warisan kelak, lebih baik kita sekarang hidup mengumpulkan harta rohani dengan mencari Kerajaan Allah, berkarya sesuai talenta masing-masing di kebun anggur sewaan di mana Yesus lah ahli waris sejati-Nya. Asal mau menanggalkan cara hidup lama yang dipenuhi dengan nafsu kedagingan, kita pasti bisa lahir menjadi manusia baru dalam Kristus (Kol 3:5-10). Maka niscaya kita pun akan pantas disebut sebagai anak, ahli waris sesungguhnya yang berhak menerima janji-janji Allah (Rom 8:17).
Comments
Post a Comment