Posts

Showing posts from 2015

Bunda

Image
Luk 1:39-45 Memasuki bulan ke-7, dokter menyimpulkan dari hasil USG bahwa bakal anak pertama kami adalah laki-laki dan kondisinya normal. Puji Tuhan! Namun kira-kira 2 minggu pra-natal, tahu-tahu sang dokter berbalik menyatakan bahwa kami akan mendapatkan seorang putri. Kami pun kontan shocked . Bukan karena kami bias perihal gender , tetapi seakan satu pribadi yang selama ini kami rindukan mendadak tiada. Setelah berjuang melewati masa penantian, tepat hari ini 19 tahun yang lalu, akhirnya kami dianugerahi dengan seorang bayi yang sehat. Nicholas namanya. Perikop Injil hari ini kebetulan menyangkut tentang dua wanita kerabat yang sama-sama sedang mengandung. Keduanya dipilih oleh Allah dan dijanjikan, lewat malaikat Gabriel, akan melahirkan putra dengan pribadi yang hebat. Proses mereka mengandung itu sendiri adalah sebuah kemustahilan. Maria mengandung oleh Roh Kudus sedangkan Elisabet, sepupunya, mengandung dalam kondisi mandul dan tua (88 tahun menurut sebuah sumber non-alk

Melihat Karena Percaya

Image
Mrk 10:46-52 Manusia pada umumnya tidak suka pada gelap, terlebih saat sedang sendirian. Berada dalam kegelapan membuat orang merasa tak berdaya karena ketidaktahuan atau tepatnya karena khawatir akan hal-hal buruk yang bisa menimpa atau mengagetkan dirinya. Jika gelap sesaat saja bisa menggelisahkan, bayangkan apa yang dirasakan orang yang semula dapat melihat tetapi kemudian menjadi buta. Buta dan miskin, itulah gambaran populer tentang Bartimeus. Sejumlah terjemahan kitab suci menyiratkan bahwa Bartimeus bukan buta sejak lahir ( lih. a.l.: NJB ay. 51 & 52 ). Dengan kata lain, Bartimeus niscaya pernah menikmati indahnya penglihatan. Entah bagaimana ia menjadi buta atau sejak kapan ia menjadi miskin. Yang pasti Bartimeus pernah sangat menderita. Tak bisa berbuat apa-apa kecuali mengemis di pinggir jalan dan tak punya apa-apa kecuali barangkali cuma sehelai jubah saja. Sebelum akhirnya ia disembuhkan oleh dan kemudian mengikuti Yesus. Buta adalah sebuah kondisi tanpa perse

Adakah Kamu Mau Pergi Juga?

Image
Yoh 6:60-69 Lembaga survey Gallup Poll pada tahun 1992 pernah mengadakan sebuah angket terhadap umat Katolik di Amerika dengan pertanyaan berikut: “Manakah dari pernyataan ini yang anda setujui? Ketika menerima Komuni Kudus, anda: 1) benar-benar dan sungguh menerima Tubuh dan Darah, Jiwa dan Keilahian Tuhan Yesus Kristus dalam wujud roti dan anggur; 2) menerima roti dan anggur yang merupakan lambang dari semangat dan pengajaran Yesus, dan tindakan tersebut adalah ungkapan dari kelekatan anda pada pribadi dan sabda-Nya; 3) menerima roti dan anggur di mana Yesus itu benar-benar dan sungguh hadir di dalamnya; 4) menerima Tubuh dan Darah Kristus yang menjelma demikian karena keyakinan pribadi anda.” Hasilnya, dari total 519 responden hanya 30% yang memilih nomor 1), jawaban yang Gereja akui sebagai iman Katolik sejati. Rupanya dalam hal pemahaman hakekat dari Komuni Kudus, bukan murid perdana Yesus saja yang bingung, hampir dua milenium kemudian, ternyata mayoritas umat Katolik modern

Aman Dalam Tangan-Nya

Yoh 10:11-18 Sekali peristiwa, seorang gembala jemaat sedang naik pesawat dalam perjalanan pulang dari sebuah KKR. Tiba-tiba pesawat mulai bergoncang. Semua penumpang dan kru pesawat diminta segera mengenakan sabuk pengaman. Goncangan terus berlanjut dan bahkan semakin keras, sementara badan pesawat naik turun. Semua, termasuk sang pastur sendiri, mulai panik. Ada yang berdoa, ada pula yang berteriak. Sesaat pandangan sang pastur tertuju pada seorang anak perempuan kecil yang duduk di sebelahnya. Ia terkesan tidak terganggu sama sekali dan tetap saja bermain dengan bonekanya. Penasaran, ia pun coba menenangkan diri dan kemudian bertanya kepadanya mengapa ia sepertinya tidak takut. Sang anak menjawab dengan polos: "Ayahku adalah pilot pesawat ini dan ia sedang membawa aku pulang." Mendengar kisah ini mengingatkan pula kita pada kapten Chesley "Sully" Sullenberger yang berhasil menyelamatkan seluruh 155 penumpang dan kru pesawat US Airways flight 1549 dengan m

Johnny Marr unveiled a new clip for his cover of Depeche Mode 1993's "I Feel You" set to be released on Record Store Day 18 April 2015 - watch the video

Image

Depeche Mode: Many Happy Returns To 'Violator'

Image
Depeche Mode: Many Happy Returns To 'Violator' - written by Graeme Marsh If they really only expected 30 people to show up, then the surprise must have run very deep. Twenty five years ago, ...

Menatap Kristus

Yoh 3:14-21 , Ef 2:4-10 Dalam percakapan-Nya dengan seorang pemimpin agama Yahudi bernama Nikodemus, Yesus mengangkat kembali peristiwa di masa lalu yang merupakan bayang-bayang dari apa yang akan terpenuhi lewat diri-Nya sendiri. Empat puluh tahun lamanya mengembara di padang gurun yang keras paska pembebasan dari Mesir tak pelak membuat bangsa Israel kerap putus asa dan tak sabar. Sekali peristiwa, akibat mereka marah dan protes kepada Allah dan Musa, Allah mengirim ular-ular tedung yang memagut mati banyak dari mereka. Dan ketika bangsa Israel mulai menyesal, Allah memerintahkan Musa untuk membuat ular dari tembaga dan menaruhnya pada sebuah tiang. Barangsiapa yang dipagut ular memandang kepada ular tembaga tersebut, ia akan tetap hidup (Bil 21:4-9).  Ular ditatap, bisa ular tak lagi mematikan. Metode penyembuhan yang ditawarkan oleh Allah kepada bangsa Israel ini tergolong misterius. Bukankah ular adalah lambang kejahatan dan bisa gigitannya mematikan? Kalau begitu, mengapa

Mari dan Lihatlah!

Image
1Kor 6:13-15,17-20 , Yoh 1:35-42 “ Apakah yang kamu cari? ” Pertanyaan Yesus kepada kedua bakal murid perdana-Nya, Andreas dan seorang murid Yohanes Pembaptis lainnya, ini kiranya juga berlaku bagi kita semua. Setiap dari kita punya motif dan alasan tersendiri mengikuti Yesus. Mulai dari ingin hidup nyaman sampai dengan ingin hidup kekal. Dan kalau saja ada menunya, niscaya kita semua ingin yang ' pahe ', paket hebat: muda sukses berkarya, tua tidak terlalu menderita, dan mati masuk surga. Tapi boleh jadi sebetulnya kitapun tidak tahu persis apa tujuan kita mengikuti Kristus, seperti barangkali halnya dengan kedua bakal murid tersebut. Sebab bukannya menjawab to the point , mereka justru balik bertanya: “ Rabi, di manakah Engkau tinggal? ”. Terlepas dari apa esensi pertanyaan tersebut, jawaban Yesus adalah berupa sebuah undangan: “ Mari dan lihatlah! ”, sama seperti yang kemudian ditawarkan oleh Filipus kepada Natanael tatkala ia pesimis bahwa bisa ada yang baik datang