Posts

Showing posts from November, 2013

Raja Sengsara

Image
Luk 23:35-43 ; Kol 1:12-20 Ini adalah kisah seorang Raja. Lahir dari seorang Ibu yang tak banyak bicara, istri dari seorang tukang kayu bersahaja. Kemanapun Ia pergi selalu membawa mukjizat penyembuhan dan kelegaan bagi yang bermasalah. Populer dan dielu-elukan oleh banyak orang tapi dimusuhi oleh elit penguasa dan agama. Bukan rahasia lagi kelompok ini bernafsu untuk menyingkirkan-Nya. Ironisnya, massa yang selama ini niscaya telah menikmati berkat dan keuntungan dari-Nya pun terhasut dan berbalik arah. Tidaklah sulit untuk memahami motif sang penguasa, tentara, dan para elit agama. Tapi tentang mereka ini yang dulu turut mendaulat-Nya menjadi Raja? Jika ada satu kata, maka mestilah itu "kecewa". Sebab kekecewaan bisa menjadi pahit hati. Pahit hati menjadi benci. Dan dari benci akhirnya ingin menghabisi. Raja? Raja apaan yang tak berdaya ketika dimahkotai duri dan dianiaya? Sementara bala tentara-Nya sendiri tak kunjung tiba. Bukankah ini skandal terbesar sepanjang sej

Penasaran atau Pewartaan?

Image
Luk 21:5-19 ; 2 Tes 3:7-12 Injil Minggu ini adalah bagian awal dari pengajaran atau nubuat Tuhan Yesus tentang 'akhir zaman'. Seperti yang mungkin sudah kita ketahui, orang Yahudi pada umumnya percaya bahwa Mesias, raja agung keturunan Daud, yang sejati itu baru akan datang kelak. Kedatangan-Nya akan menandai permulaan dari Abad Mesianik, zaman baru pemulihan Israel, masa ketika Bait Allah yang baru dan abadi ( lih. Yeh 40-42 ) akan dibangun pula. Maka ketika Yesus menubuatkan bahwa Bait Allah yang ada saat itu akan runtuh, dengan antusias mereka ingin tahu kapan itu akan terjadi. Kedatangan Mesias yang dinanti-nantikan seakan sudah dekat waktunya. Sebagai insan yang bernalar, keingintahuan kapan sesuatu yang besar dan penting akan terjadi di masa depan, apalagi perihal akhir zaman, itu rasanya manusiawi dan sah-sah saja. Tapi persoalannya adalah adakah yang baik yang bisa timbul dengan pengetahuan tersebut? Atau jangan-jangan justru sebaliknya? Kalau boleh sedikit bersp

Berani Untuk Bangkit

Image
Luk 20:27-38 ; 2 Mak 7:1-2, 9-14 Di penghujung sebuah sarapan pagi, sehari setelah meninggalnya istri pamanku pada awal Oktober lalu akibat sakit kanker yang lama menyiksa, anak bungsuku yang belum genap berumur 12 tahun yang kebetulan hadir di saat detik-detik terakhir hidup sang Cimpo -nya itu tiba-tiba bertanya: “ Dad , orang yang menjelang ajalnya itu sebetulnya masih ingin tetap hidup sekalipun dalam kesakitan ataukah ingin ke surga?”. Pertanyaan ini serta merta menjadi sebuah refleksi pribadi. Sudah siapkah aku sendiri jika masaku telah tiba? Rasanya hampir semua kita takut mati. Tapi yang berani dan siap mati pun niscaya tak sedikit. Seperti halnya dengan Ibu dan ke-7 putranya yang dikisahkan dalam kitab 2 Makabe hari ini. Ketujuh saudara, karena menolak untuk melanggar hukum tradisi agama Yahudi, disiksa dan dibunuh satu persatu secara biadab di depan mata sang ibu. Mengapa mereka bisa sedemikian heroik menghadapi kematian yang begitu sadis dan mengerikan? Kitab suci men

Sang Pemenang

Image
Luk 19:1-10 Sepasang suami-istri di Yeriko bercakap-cakap selepas kedatangan Yesus ke kota mereka pada hari itu. S : Si Zakeus itu betul-betul norak , Ma. I : Apa lagi ulah si pembesar pajak itu? S : Tadi siang warga kota kan pada ngumpul mau melihat Yesus. Rame -nya minta ampun deh . Nah, mungkin karena pendek dan pandangannya terhalang, eh ... dia panjat tuh pohon ara di alun-alun. I : Masak pejabat tingkahnya begitu. Kampungan banget . Percuma dong punya kuasa kalau sampai harus panjat pohon segala. Lagian pohon itu kan tinggi? Panjat pakai apa dia? S : EGP lah. Yang jelas, sudah kaya tapi tetap saja kemaruk. Apa juga mau. Kalau jatuh tadi, baru tahu rasa dia. I : Tuhan itu adil, Pa. Dia boleh lebih kaya dan berkuasa, tapi dalam urusan keselamatan, syukurlah kita itu bisa lebih dekat dengan Yesus. Kan ada tertulis, orang kaya susah masuk Kerajaan Allah. S : Justru itulah yang bikin tak habis pikir, ternyata Yesus malah memilih untuk makan bersama di rumahny