Kiamat
Mrk 13:24-32
Kiamat akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012. Demikianlah prediksi para 'ahli' yang mengaku telah meneliti perhitungan waktu menurut sistem penanggalan bangsa Maya kuno. Ramalan yang kontroversial ini tak pelak sempat menjadi obyek pemberitaan di media massa seluruh dunia, termasuk menjadi inspirasi bagi sebuah film layar lebar. Ada pula website ‘resmi’ kiamat 2012 dengan beberapa nama selebriti kelas dunia dicatut di dalamnya dan tentunya tak ketinggalan: iklan berbagai produk dan jasa yang berhubungan maupun tidak dengan akhir zaman tersebut.
Kiamat adalah topik sepanjang masa. Walau sudah sebegitu banyaknya ramalan yang tak satu pun terpenuhi dalam kurun waktu dua milenium terakhir ini, masih selalu saja ada orang yang (berani) menyuarakannya. Bahkan banyak di antara mereka justru adalah evangelist Kristen yang mestinya mengetahui persis ajaran Tuhan Yesus tentang akhir zaman. Benar. Mungkin saja mereka punya agenda atau motif keuntungan pribadi di balik ramalan-ramalan tersebut, tapi boleh jadi pula mereka sebetulnya hanya ingin memberikan peringatan. Seperti laiknya seorang dokter yang dengan judgment call membeberkan kapan kira-kira batas hidup sang pasien yang penyakitnya sudah mencapai stadium akhir. Dan ini bukannya tanpa resiko terhadap nama baik ataupun profesi mereka sendiri.
Apa yang akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012 nanti, wallahu a'lam. Yang jelas dengan perubahan iklim yang semakin ekstrim, munculnya virus-virus pandemik baru, populasi yang terus meningkat sementara lahan pangan dan sumber daya alam terus menyusut, ditambah pula dengan gaya hidup manusia yang senantiasa konsumptif dan egois, dunia ini sesungguhnya tidak semakin baik. Namun seperti halnya semua ramalan serupa yang pernah ada, secara probabilita rasanya ramalan yang satu ini pun bakal bernasib sama. Tapi probabilita ya tetap probabilita (pecinta golf memahami sekali betapa kecilnya peluang hole-in-one, tapi toh sering terjadi juga). Lebih dari itu, jangan sampai pula kita jadi terlena gara-gara peringatan palsu 'serigala yang tak pernah tiba'.
Maka daripada berspekulasi, lebih baik kita terus berjaga-jaga saja layaknya hamba penjaga pintu yang menunggu tuannya pulang (Mrk 13:33-37) ataupun gadis bijaksana yang siap dengan pelita dan minyaknya menanti sang mempelai laki-laki datang (Mat 25:1-13). Buat apa repot-repot mikirin kiamat sementara ada yang jauh lebih serius untuk diantisipasi. Sesuatu yang 100% pasti akan terjadi. Yang hanya bisa dialami dengan indah atau ngeri. Tatkala kita harus menapak dalam kegelapan melewati pintu kematian seorang diri.
Kiamat akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012. Demikianlah prediksi para 'ahli' yang mengaku telah meneliti perhitungan waktu menurut sistem penanggalan bangsa Maya kuno. Ramalan yang kontroversial ini tak pelak sempat menjadi obyek pemberitaan di media massa seluruh dunia, termasuk menjadi inspirasi bagi sebuah film layar lebar. Ada pula website ‘resmi’ kiamat 2012 dengan beberapa nama selebriti kelas dunia dicatut di dalamnya dan tentunya tak ketinggalan: iklan berbagai produk dan jasa yang berhubungan maupun tidak dengan akhir zaman tersebut.
Kiamat adalah topik sepanjang masa. Walau sudah sebegitu banyaknya ramalan yang tak satu pun terpenuhi dalam kurun waktu dua milenium terakhir ini, masih selalu saja ada orang yang (berani) menyuarakannya. Bahkan banyak di antara mereka justru adalah evangelist Kristen yang mestinya mengetahui persis ajaran Tuhan Yesus tentang akhir zaman. Benar. Mungkin saja mereka punya agenda atau motif keuntungan pribadi di balik ramalan-ramalan tersebut, tapi boleh jadi pula mereka sebetulnya hanya ingin memberikan peringatan. Seperti laiknya seorang dokter yang dengan judgment call membeberkan kapan kira-kira batas hidup sang pasien yang penyakitnya sudah mencapai stadium akhir. Dan ini bukannya tanpa resiko terhadap nama baik ataupun profesi mereka sendiri.
Apa yang akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012 nanti, wallahu a'lam. Yang jelas dengan perubahan iklim yang semakin ekstrim, munculnya virus-virus pandemik baru, populasi yang terus meningkat sementara lahan pangan dan sumber daya alam terus menyusut, ditambah pula dengan gaya hidup manusia yang senantiasa konsumptif dan egois, dunia ini sesungguhnya tidak semakin baik. Namun seperti halnya semua ramalan serupa yang pernah ada, secara probabilita rasanya ramalan yang satu ini pun bakal bernasib sama. Tapi probabilita ya tetap probabilita (pecinta golf memahami sekali betapa kecilnya peluang hole-in-one, tapi toh sering terjadi juga). Lebih dari itu, jangan sampai pula kita jadi terlena gara-gara peringatan palsu 'serigala yang tak pernah tiba'.
Maka daripada berspekulasi, lebih baik kita terus berjaga-jaga saja layaknya hamba penjaga pintu yang menunggu tuannya pulang (Mrk 13:33-37) ataupun gadis bijaksana yang siap dengan pelita dan minyaknya menanti sang mempelai laki-laki datang (Mat 25:1-13). Buat apa repot-repot mikirin kiamat sementara ada yang jauh lebih serius untuk diantisipasi. Sesuatu yang 100% pasti akan terjadi. Yang hanya bisa dialami dengan indah atau ngeri. Tatkala kita harus menapak dalam kegelapan melewati pintu kematian seorang diri.
"Death is everywhere
There are lambs for the slaughter waiting to die
And I can sense the hours slipping by
Tonight"
Comments
Post a Comment