Posts

Showing posts from March, 2010

Passionate for Christ

Image
Kita semua niscaya pernah menonton Passion of the Christ , film karya Mel Gibson tentang kisah sengsara Yesus yang sarat dengan adegan memilukan. Mendiang Bapak Suci Yohanes Paulus II konon pernah menyebut film tersebut: “ as it was ”, seperti apa adanya. Maka wajar saja jika setiap peringatan sengsara Yesus nuansanya pun cenderung melankolis. Bahkan tidak jarang ada umat yang menitikkan airmata saat pasio dibacakan atau diperan-ulangkan. Apa yang sesungguhnya kita tangisi? “Janganlah menangisi Aku.” Yesus berkata kepada wanita-wanita Yerusalem yang mengikuti-Nya saat prosesi kayu salib. Tentang ini, A.G. Sertillanges (1863-1948), seorang pastor Dominikan yang juga pernah hidup di Yerusalem, menulis dalam What Jesus Saw from the Cross : “Yesus tidak menolak belas kasihan mereka, tetapi Ia prihatin pada ‘kebutaan’ yang meratapi 'akibat' dan melupakan 'sebab' , yang iba kepada seorang korban yang mulia tanpa menyadari nasib yang jauh lebih buruk dari para pembun

Personal Jesus

Image
Menonton konser amal satu grup musik Inggris bulan lalu adalah impian yang jadi nyata setelah 27 tahun. Hadirnya seorang mantan personel yang hengkang 16 tahun silam dalam suatu surprise reuni semakin menambah kesan historis. Demi satu tujuan mulia, malam itu mereka mau melepaskan masa lalu yang telah terkontaminasi oleh perselisihan dan sinisme, berpelukan dan tampil bersama melantunkan balada berjudul Somebody : “ Someone who'll help me see things in a different light. All the things I detest, I will almost like. ” Apa kunci kelanggengan grup ini? Transformasi. Dari style lama, elektronik, ke style yang baru, plus drum dan gitar. Yang lama dan yang baru, itulah pula tema utama bacaan hari ini ( Yes 43:16-21 , Yoh 8:1-11 , Flp 3:8-14 ). Tentu ini bukan sekedar soal selera musik ataupun perselingkuhan. Ini tentang relasi antara Allah dan manusia. Lewat nabi Yesaya, Ia berfirman agar kita jangan terpaku pada hal-hal yang dahulu. Ia telah membuat sesuatu yang baru. Menghada

Tiada Yang Lebih Memuaskan

Image
Seorang anak meminta warisan sebelum orangtuanya meninggal bisa jadi adalah tabu bagi masyarakat berbudaya di manapun. Ini ibarat menyumpahi orangtua untuk cepat mati. Tetapi alih-alih marah, sang Ayah ternyata mengabulkan permintaan si Bungsu seperti yang diceritakan dalam Injil hari ini ( Luk 15:1-3 , 11-32 ). Si Bungsu mengingatkan kita kepada Adam yang ditempatkan di Firdaus dan diberi kuasa oleh Allah untuk menikmati segalanya kecuali buah dari satu pohon. Sama seperti Adam (dan Hawa), si Bungsu ternyata masih belum puas dengan semua fasilitas yang niscaya juga bebas dinikmatinya bersama si Sulung di rumah sang Ayah. “…segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu” ( Luk 15:31 ). Ia ingin menjadi sama seperti sang Ayah, berkuasa atas harta dan dirinya sendiri. “…dan kamu akan menjadi seperti Allah …” ( Kej 3:5 ). Ia memilih untuk pergi mencari hal-hal yang lebih memuaskan lagi, hanya untuk menemukan realita bahwa di luar domain sang Ayah ternyata tidak ada kebahagiaan sejati kecuali

Dosa, Penderitaan, dan Pohon Ara Yang Tidak Berbuah

Image
Orang-orang Galilea dalam bacaan Injil hari ini ( Luk 13:1-9 ) ditengarai sedang berziarah di Yerusalem merayakan salah satu hari besar keagamaan Yahudi ketika mereka dibunuh oleh Pilatus. Tragedi ini mengingatkan kita pada peristiwa peledakan bom di berbagai gereja di Indonesia pada malam natal tahun 2000. Berada di tempat dan dalam suasana yang kudus ternyata tidak menjamin bahwa hal-hal yang buruk tidak terjadi. Naas bisa menimpa siapa, kapan, dan di mana saja, termasuk ke-18 orang yang mati tertimpa menara dekat kolam Siloam. Pada zaman itu, penderitaan dipandang sebagai akibat dari dosa. Bahkan dalam suatu peristiwa, murid-murid Yesus mempertanyakan dosa siapakah yang menyebabkan seseorang yang buta sejak lahir ( Yoh 9 ). Apa ‘moral hazard’ paradigma demikian? Bukankah ia justru bisa mendorong ketaatan yang lebih lagi kepada hukum Tuhan? Karena apabila masih ada penderitaan, bukankah berarti seseorang belum sempurna mematuhi hukum Taurat? Namun barangkali di sinilah letak pe

Depeche Mode Win at The 2010 Echo Awards

Image
Depeche Mode have won the “Best International Group - Rock / Pop” at the 2010 ECHO Awards held in Berlin, Germany on March 4, edging out U2 , A-ha , Black Eyed Peas , and Gossip . Both Martin Gore and Andy Fletcher were in attendance to to accept the award.