Pilihan Tuhan
Alkitab menyebutkan (Ul 7:7-9, 4:37) Tuhan memilih bangsa Israel karena Ia mengasihi nenek moyang mereka: Abraham, Ishak, dan Yakub, yang telah menanggapi panggilanNya dengan setia. Sebutan “Israel” sendiri baru muncul sebagai nama baru yang diberikan oleh Tuhan kepada Yakub (Kej 35:10). Dari keturunan mereka akan lahir seorang Mesias yang telah Tuhan janjikan sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa. “Keturunan dari seorang perempuan” akan meremukan kepala sang ular (Iblis) dan sang ular akan meremukkan tumitnya (Kej 3:15). Kristus, sang Mesias, datang ke dunia sebagai keturunan dari seorang perempuan, dari suatu keluarga, dari suatu bangsa.
Kedatangan dan karya Kristus juga perlu dinubuatkan dan diwartakan lewat suatu bahasa, bahasa manusia, bahasa suatu bangsa. “Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus” (Kel 19: 6a). Israel dijanjikan menjadi bangsa para imam, nabi, dan pewarta supaya mereka memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari Kristus yang telah memanggil mereka keluar dari kegelapan kepada terangNya yang ajaib (1 Pet 2:9). Injil mencatat bahwa Kristus memilih sendiri kedua belas rasul yang dikehendakiNya (Mrk 3:13-14, Yoh 6:70) dan Ia melakukanNya dalam persekutuan dengan Bapa melalui doa (Luk 6:12) dan dengan Roh Kudus (Kis 1:2) agar mereka menjadi pekerja di ladang Tuhan, menuai jiwa-jiwa lelah dan terlantar yang terbebani penyakit dan kelemahan dunia akibat dosa. Mereka diutus berdua-dua, pertama-tama kepada domba-domba Israel yang hilang, untuk memberitakan bahwa KerajaanNya sudah dekat.
Kristus juga memanggil dan memilih kita, namun seperti bangsa Israel, kitapun sering tidak menanggapi panggilan dan pilihan tersebut dengan balik memilihNya. Panggilan Tuhan dan tanggapan manusia digambarkan dalam perumpamaan undangan pesta kawin seorang anak Raja (Mat 22). Yang pertama diundang mewakili gambaran bangsa Israel yang sekalipun mendapatkan prioritas pertama, mengabaikan kabar gembira tersebut; yang di persimpangan jalan mewakili gambaran kaum di luar Israel yang setelah mendengar kabar gembira, mau datang mencari sang Pengantin Kristus; yang tidak mengenakan gaun pesta adalah gambaran orang yang meski telah menjadi anggota gereja, tetap tidak mampu menanggalkan manusia lamanya untuk mengenakan hidup baru di dalam Roh; dan yang tersisa adalah mereka yang mau mengenakan gaun-pesta-berkarakter-Kristus sehingga layak menikmati perjamuan kekal di dalam KerajaanNya. Kita pilih yang mana?
Comments
Post a Comment