"Engkau Adalah Mesias"
Pengakuan tegas Petrus bahwa Yesus ialah Kristus (khristos = terjemahan Yunani dari kata ‘Mesias’ atau ‘Yang Diurapi’) adalah pernyataan iman yang luar biasa di tengah berbagai spekulasi atas jatidiri Yesus pada saat itu. Walau mengajar dengan penuh kuasa, mengadakan banyak mukjizat, membangkitkan orang mati, menaklukkan alam, dan mengusir setan, Yesus cuma disetarakan dengan Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia, atau seorang Nabi (Mat 16:14). Kaum Parisi bahkan menuduhNya sebagai Iblis (Mat 9:34 & 12:24).
Meski pengertian Petrus tentang Yesus belum ‘sempurna’ (lih. penolakan Petrus (Mat 16:21-23)), pengakuannya sungguh mengagumkan sehingga Yesus menyatakan: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapaku yang di sorga” (Mat 16:17). Sedemikian penting pengakuan tersebut hingga menjadi fondasi berdirinya gereja perdana dan Yesus sendiri melimpahkan otoritas bagi karyanya. “di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaatKu dan alam maut tidak akan menguasainya”. Walau senantiasa mengalami naik turun dan penganiayaan sepanjang sejarah, gereja Kristus tidak pernah dan tidak akan sirna sampai kesudahannya (Mat 24:14). “Kepadamu akan kuberikan kunci Kerajaan Sorga”. Kunci, lambang otoritas yang menentukan kelayakan untuk masuk ke suatu tempat, terwujud dalam ajaran dan pewartaan kabar gembira oleh gereja sebagai sumber pengetahuan untuk masuk ke dalam Kerajaan Sorga. Dan ini menjadi konsisten dengan ucapan Kristus sesudahnya: “Apa yang kauikat di dunia ini akan terikat di sorga dan apa yang kaulepaskan di dunia ini akan terlepas di sorga”. Kristus mengecam ahli-ahli Taurat yang meski telah mengambil kunci pengetahuan tersebut, tidak masuk ke dalam, tetapi juga menghalangi orang lain yang berusaha untuk masuk ke dalam KerajaanNya (Luk 11:52).
Kristus telah berjanji: “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan BapaKu yang di sorga” (Mat 10:32). Pengakuan mendatangkan keselamatan (Rom 10:9), sebaliknya, penyangkalan mendatangkan kematian dalam dosa (Yoh 8:24b). Pengakuan tidak bisa hanya dengan lip service saja tetapi dengan keseluruhan hidup dan kesungguhan iman sekalipun kita sendiri mungkin belum mengerti sepenuhnya. Pengakuan berarti mau menyangkal diri dan mengizinkan Allah bekerja sepenuhnya dalam kita. Mari senantiasa mengakui Yesus sebagai Tuhan agar, seperti Petrus, kita bisa menjadi batu karang bagi pelayanan dan berkat bagi sesama.
Kristus telah berjanji: “Setiap orang yang mengakui Aku di depan manusia, Aku juga akan mengakuinya di depan BapaKu yang di sorga” (Mat 10:32). Pengakuan mendatangkan keselamatan (Rom 10:9), sebaliknya, penyangkalan mendatangkan kematian dalam dosa (Yoh 8:24b). Pengakuan tidak bisa hanya dengan lip service saja tetapi dengan keseluruhan hidup dan kesungguhan iman sekalipun kita sendiri mungkin belum mengerti sepenuhnya. Pengakuan berarti mau menyangkal diri dan mengizinkan Allah bekerja sepenuhnya dalam kita. Mari senantiasa mengakui Yesus sebagai Tuhan agar, seperti Petrus, kita bisa menjadi batu karang bagi pelayanan dan berkat bagi sesama.
Comments
Post a Comment