Posts

Showing posts from June, 2008

"Engkau Adalah Mesias"

Image
Pengakuan tegas Petrus bahwa Yesus ialah Kristus (khristos = terjemahan Yunani dari kata ‘Mesias’ atau ‘Yang Diurapi’) adalah pernyataan iman yang luar biasa di tengah berbagai spekulasi atas jatidiri Yesus pada saat itu. Walau mengajar dengan penuh kuasa, mengadakan banyak mukjizat, membangkitkan orang mati, menaklukkan alam, dan mengusir setan, Yesus cuma disetarakan dengan Yohanes Pembaptis, Elia, Yeremia, atau seorang Nabi ( Mat 16:14 ). Kaum Parisi bahkan menuduhNya sebagai Iblis ( Mat 9:34 &  12:24 ). Meski pengertian Petrus tentang Yesus belum ‘sempurna’ ( lih.  penolakan Petrus ( Mat 16:21-23 )), pengakuannya sungguh mengagumkan sehingga Yesus menyatakan: “Berbahagialah engkau Simon bin Yunus sebab bukan manusia yang menyatakan itu kepadamu, melainkan Bapaku yang di sorga” ( Mat 16:17 ). Sedemikian penting pengakuan tersebut hingga menjadi fondasi berdirinya gereja perdana dan Yesus sendiri melimpahkan otoritas bagi karyanya. “di atas batu karang ini Aku akan men

Jangan Takut

Image
Meski telah sekian lama mengikuti Kristus dan menyaksikan kuasaNya, termasuk kuasa atas kematian, para murid masih tidak bisa lepas dari rasa takut. Mereka tetap takut binasa meski bersama Yesus di perahu saat angin ribut, Petrus tetap takut tenggelam saat berjalan di atas air walau Yesus menjaganya, dan roh ketakutan begitu menguasai Petrus sehingga Yesus menghardiknya “Iblis”. Maka saat mereka terpisah dari Yesus, tidaklah sulit untuk memahami mengapa Petrus bisa menyangkalNya sampai tiga kali, mengapa hanya ada seorang murid yang mendampingi pada saat terakhirNya, dan mengapa para murid tetap bersembunyi meski kebangkitanNya telah diketahui oleh Maria Magdalena. Sama seperti para murid, kitapun sering takut. Dan kematianlah yang paling kita takuti. Tentang ini, penulis Ibrani menyatakan: “... supaya dengan jalan demikian Ia membebaskan mereka yang seumur hidupnya berada dalam perhambaan oleh karena takutnya kepada maut” ( Ibr 2:15 ). Setelah Adam jatuh dalam dosa, maut berkuas

Pilihan Tuhan

Image
Alkitab menyebutkan ( Ul 7:7-9 ,   4:37 ) Tuhan memilih bangsa Israel karena Ia mengasihi nenek moyang mereka: Abraham, Ishak, dan Yakub, yang telah menanggapi panggilanNya dengan setia. Sebutan “Israel” sendiri baru muncul sebagai nama baru yang diberikan oleh Tuhan kepada Yakub ( Kej 35:10 ). Dari keturunan mereka akan lahir seorang Mesias yang telah Tuhan janjikan sejak manusia pertama jatuh ke dalam dosa. “Keturunan dari seorang perempuan” akan meremukan kepala sang ular (Iblis) dan sang ular akan meremukkan tumitnya ( Kej 3:15 ). Kristus, sang Mesias, datang ke dunia sebagai keturunan dari seorang perempuan, dari suatu keluarga, dari suatu bangsa. Kedatangan dan karya Kristus juga perlu dinubuatkan dan diwartakan lewat suatu bahasa, bahasa manusia, bahasa suatu bangsa. “Kamu akan menjadi bagiKu kerajaan imam dan bangsa yang kudus” ( Kel 19: 6a ). Israel dijanjikan menjadi bangsa para imam, nabi, dan pewarta supaya mereka memberitakan perbuatan-perbuatan yang besar dari K

"Yang Kukehendaki Ialah Kasian dan Bukan Persembahan"

Image
Kaum Parisi adalah suatu kelompok agama berpengaruh di Israel pada masa Kristus. Kehidupan keagamaan mereka menekankan pada kepatuhan yang ketat terhadap hukum dan tradisi Taurat. Mereka adalah kelompok yang esklusif (Parisi berarti “yang terpisah”) dan tidak mau bergaul dengan orang yang mereka pandang berdosa. Keyakinan mereka bahwa mereka mampu menyenangkan Tuhan lewat kepatuhan pada hukum dan tradisi Taurat menimbulkan kesombongan rohani, seperti yang dilukiskan dalam perumpamaan tentang orang Parisi dan pemungut cukai ( Luk 18:9-14 ). “Allah menentang orang yang congkak, tetapi mengasihani orang yang rendah hati” ( Yak 4:6 ). Mereka yang sombong rohani sesungguhnya telah meletakkan dasar hubungan dan pengharapannya akan Allah dalam ketakutan dan ketidakpercayaan. Mereka takut apabila mereka tidak menyenangkan hati Tuhan melalui perbuatan atau korban persembahan, Tuhan akan murka dan menghukum mereka. Mereka tidak percaya bahwa Tuhan mampu memenuhi janji keselamatanNya semata-

Kehendak Allah

Image
Perwahyuan atas kehendak Allah secara historis alkitabiah tertuang dalam hukum Taurat, termasuk Sepuluh Perintah, sebagai wujud perjanjian antara Allah dengan umat terpilihNya, Israel. Israel dituntut mematuhi seluruh isi hukum tersebut. Dalam kenyataan, karena gaya tarik kehendak bebas dan egoisme, manusia Israel tidak pernah mampu mematuhinya dengan sempurna. Ketidakpatuhan mengakibatkan kutuk dosa ( Gal 3:10 ,   Ul 27:26 ) sehingga manusia senantiasa terpisah dari dan kehilangan kemuliaan Allah. Karena kasihNya, Allah mengutus putra tunggalNya datang ke dunia, bukan untuk meniadakan hukum Taurat, tetapi untuk menggenapinya ( Mat 5:17 ). Kristus menggenapi hukum Taurat dengan menjadikan diriNya sendiri sebagai teladan dari hukum kasih, taat pada kehendak Bapa sampai akhir. Lewat darahNya, darah Perjanjian Baru, yang ditumpahkan di kayu salib, Ia menanggung seluruh dosa, membenarkan, dan memulihkan hubungan manusia terhadap Allah. Ia datang dari surga bukan untuk melakukan kehen