Posts

Showing posts from November, 2012

Raja Sejauh Nyaman

Image
Yoh 18:33b-37 Pontius Pilatus ... n ama yang kontroversial ini pun disebut dalam syahadat iman Aku Percaya (Credo), meski mungkin sekedar sebagai sebuah referensi sejarah saja dalam karya keselamatan Allah. Ia digambarkan oleh keempat penulis Injil sebetulnya enggan menghukum mati Yesus atas desakan massa yang dimotori oleh para pemuka agama Yahudi, sebab ia tidak menemukan kesalahan apapun pada-Nya. Istrinya bahkan turut menasehatinya untuk tidak berurusan dengan Yesus yang disebutnya sebagai 'orang benar'. Makanya ia berulang kali mencoba meyakinkan orang-orang Yahudi agar mengurungkan niat mereka, tapi karena lebih takut dengan konsekuensi politis yang mungkin terjadi, ia akhirnya memilih cari aman saja, tunduk pada tuntutan mereka. "Engkau inikah raja orang Yahudi?" demikianlah pertanyaan pembuka Pilatus kepada Yesus. Sebagai wali negeri kekaisaran Romawi untuk wilayah pendudukan Yudea, kata 'raja' tersebut tentunya mengandung konotasi politis yang

Kiamat

Image
Mrk 13:24-32 Kiamat akan terjadi pada tanggal 21 Desember 2012. Demikianlah prediksi para 'ahli' yang mengaku telah meneliti perhitungan waktu menurut sistem penanggalan bangsa Maya kuno. Ramalan yang kontroversial ini tak pelak sempat menjadi obyek pemberitaan di media massa seluruh dunia, termasuk menjadi inspirasi bagi sebuah film layar lebar. Ada pula website ‘resmi’ kiamat 2012 dengan beberapa nama selebriti kelas dunia dicatut di dalamnya dan tentunya tak ketinggalan: iklan berbagai produk dan jasa yang berhubungan maupun tidak dengan akhir zaman tersebut. Kiamat adalah topik sepanjang masa. Walau sudah sebegitu banyaknya ramalan yang tak satu pun terpenuhi dalam kurun waktu dua milenium terakhir ini, masih selalu saja ada orang yang (berani) menyuarakannya. Bahkan banyak di antara mereka justru adalah evangelist Kristen yang mestinya mengetahui persis ajaran Tuhan Yesus tentang akhir zaman. Benar. Mungkin saja mereka punya agenda atau motif keuntungan pribadi di

Kairos

Image
Mrk 12:38-44 Perawakannya kurus kecil dan sedikit bongkok, mungkin akibat beban menahun dari pikulan yang dipanggulnya. Penampilannya sangat bersahaja dengan kopiah selalu menghiasi kepala. Itulah gambaran dari kakek tua penjaja kue lupis di masa kecilku. Kasihan melihatnya sehari-hari berkeliling di bawah terik matahari, suatu kali kami menawarkannya air minum. Entah memang karena haus atau karena sopan semata, ia pun tak menolak. Ini berlanjut menjadi kebiasaan rutin meski kami tidak belanja. Dan enaknya, sejak itu kami selalu mendapat bonus 1 potong kue setiap kali bertransaksi. Pernah pula suatu hari ia membawakan kami oleh-oleh setengah potong buah nangka besar, katanya dari pohon di rumahnya. Karena tak tega menerima, kami menyarankan agar buah tersebut ia jual saja. Tapi setelah ia bersikeras, akhirnya kami terima juga. Singkat cerita, waktu terus berjalan, kami pun semakin jarang melihatnya. Tanpa terasa hubungan kami terputus. Sang kakek sendiri entah pergi kemana. Kenan

Berkongsi Dalam Kasih

Image
Markus 12:28-34 Allah adalah kasih. Maka sudah semestinyalah kasih menjadi dasar dari segala hukum yang ada. Hukum kasih yang terutama dan yang pertama mengatur relasi kita dengan Allah. Sayangnya relasi yang semestinya mesra ini kerap diwarnai oleh konsepsi yang salah. Allah cenderung dianggap tak ubahnya seorang rekanan dagang yang dituntut untuk memberi upah keselamatan sebagai imbalan atas jasa kasih dan ketaatan kita. Seakan-akan Ia otomatis berhutang jika kita menabung perbuatan baik. Paradigma ini menjadi ganjalan bagi hubungan kita yang harmonis dengan-Nya. Allah seyogyanya tak butuh sesuatu apapun. Yang Ia minta niscaya hanyalah kerelaan kita untuk bekerjasama agar bisa memperoleh keselamatan yang ditawarkan oleh-Nya. Kerjasama dalam wujud penyerahan diri yang berpijak pada pilihan bebas. Ibarat dalam pertempuran, menyerah dan minta pengampunan bukan karena di bawah ancaman senjata melainkan karena sadar sepenuhnya telah keliru memerangi tujuan yang salah. Tapi kiranya man