Posts

Showing posts from October, 2008

Double Commandment

Image
Cinta kepada Allah dan cinta kepada sesama. Kedua hukum cinta ini merupakan kesatuan yang tidak terpisahkan. Seorang tidak mungkin mencintai Allah jika ia tidak mencintai sesamanya. “Jikalau seorang berkata “Aku mengasihi Allah,” dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi Allah yang tidak dilihatnya” ( 1 Yoh 4:20 ). Kekristenan adalah iman yang istimewa. Jika lewat agama dan kepercayaan lain, manusia yang berusaha mencari Allah, dalam kekristenan, Allah-lah yang mencari manusia. Ia adalah figur dalam perumpamaan Yesus sebagai gembala yang mencari domba yang tersesat, perempuan yang mencari dirham yang hilang, dan ayah yang berlari, merangkul, dan mencium si bungsu yang kembali ke rumah ( Luk 15 ). Allah adalah kasih. Ia senantiasa mengasihi dan tidak pernah meninggalkan kita. Ia hadir secara nyata dalam diri Yesus. “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa”, jawab Yesus kepa

Keping Denarius

Image
“Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah” adalah perkataan Yesus yang terkenal dalam perikop tentang membayar pajak kepada kaisar ( Mat 22:15-22 ). Selain menunjukkan kepiawaian-Nya dalam berdebat, pernyataan tersebut juga menimbulkan berbagai tafsir. Yang pro maupun yang kontra terhadap pajak sama-sama mempergunakannya untuk mendukung posisi masing-masing. Ada pula yang berpendapat bahwa Yesus sebenarnya mengajarkan tentang pemisahan antara negara dan agama. Apapun interpretasinya, yang jelas orang-orang Parisi dan Herodian terpaksa gigit jari. Untuk kesekian kalinya mereka berusaha mencobai Yesus dengan pertanyaan yang menjebak. Mereka berharap jika Yesus menjawab “ya”, Ia akan ditinggalkan pengikut-Nya karena dianggap memihak kepada penguasa Romawi. Sebaliknya, jika Yesus menjawab “tidak”, Ia bisa ditangkap dengan alasan penghasutan. Yesus mengetahui isi hati orang-orang Parisi yang dipenu

Baju Pesta

Image
Seperti perumpamaan tentang para penggarap kebun anggur ( Mat 21:33-46 ), perumpamaan tentang perjamuan kawin ( Mat 22:1-14 ) kembali menggambarkan tawaran keselamatan dari Allah, sekali ini dalam nuansa yang eskatalogis. Bukankah sangat istimewa jika kita diundang oleh seorang raja untuk ikut merayakan pesta kawin anaknya? “Berbahagialah mereka yang diundang ke perjamuan kawin Anak Domba.” ( Why 19:9 ), demikian sabda bahagia dari Allah sendiri. Sebagai bangsa terpilih, umat Israel mendapat kesempatan untuk menerima kabar gembira pertama kali ( Mat 10:5-6 ; Kis 13:46 ). Meskipun Israel menolak, Allah senantiasa mau menghampiri mereka bahkan dengan tawaran yang lebih meyakinkan. Sayangnya, bangsa yang tegar tengkuk ini tetap lebih tertarik pada hidup keduniawian mereka. Mereka bahkan tega menganiaya dan membunuh para nabi dan Yesus sehingga mendatangkan penghukuman. Penolakan Israel telah membuka pintu pengenalan akan keselamatan bagi bangsa-bangsa lain ( Rom 11:11 ), yaitu m

Penghakiman Diri

Image
Perumpamaan tentang para penggarap kebun anggur ( Mat 21:33-46 ) memperlihatkan betapa kemurahan hati dan kesabaran Tuhan senantiasa dibalas dengan pemberontakan dan kejahatan, khususnya oleh para imam kepala dan tua-tua bangsa Israel. Pantaslah mereka disebut sebagai angkatan yang jahat, tidak setia, dan sesat. Begitu parahnya sehingga mereka tidak layak menerima pengungkapan yang terang atas rahasia Kerajaan Allah ( Mat 13:10-15 ) kecuali sebatas tanda nabi Yunus saja ( Mat 12:38-42 &  16:1-4 ). Ada hal lain yang menarik dalam perumpamaan tersebut. Yesus tampaknya menghendaki imam-imam kepala dan kaum Parisi menyatakan lewat mulut mereka sendiri kejahatan mereka. Kejadian tersebut mirip dengan peristiwa perumpamaan nabi Natan yang membuat Daud menghakimi dirinya sendiri ( 2 Sam 12:1-7 ). Bedanya, Daud kemudian mengakui dosanya dan memohon ampun kepada Tuhan sedangkan kaum Parisi marah dan ingin menangkap Yesus. Tentang menghakimi, Rasul Paulus ada menulis: “Karena itu, h