Melihat Karena Percaya
Mrk 10:46-52 Manusia pada umumnya tidak suka pada gelap, terlebih saat sedang sendirian. Berada dalam kegelapan membuat orang merasa tak berdaya karena ketidaktahuan atau tepatnya karena khawatir akan hal-hal buruk yang bisa menimpa atau mengagetkan dirinya. Jika gelap sesaat saja bisa menggelisahkan, bayangkan apa yang dirasakan orang yang semula dapat melihat tetapi kemudian menjadi buta. Buta dan miskin, itulah gambaran populer tentang Bartimeus. Sejumlah terjemahan kitab suci menyiratkan bahwa Bartimeus bukan buta sejak lahir ( lih. a.l.: NJB ay. 51 & 52 ). Dengan kata lain, Bartimeus niscaya pernah menikmati indahnya penglihatan. Entah bagaimana ia menjadi buta atau sejak kapan ia menjadi miskin. Yang pasti Bartimeus pernah sangat menderita. Tak bisa berbuat apa-apa kecuali mengemis di pinggir jalan dan tak punya apa-apa kecuali barangkali cuma sehelai jubah saja. Sebelum akhirnya ia disembuhkan oleh dan kemudian mengikuti Yesus. Buta adalah sebuah kondisi tanpa perse